Selasa, 21 Desember 2010

Playfull Kiss Episode 6


Ha-ni masih berada di rumah sakit. Ia bangun dengan perasaan yang tidak enak. Masih terdapat beberapa bekas luka di tangannya.
Perasaan sangat bersalahnya membuat dirinya tidak ingin berbicara dengan siapapun, terlebih lagi dengan Seung-Jo (Kim Hyun Joong) yang tidak mengetahui penyebab Ha-ni merasa hancur.

Duckie dan Min-ah datang untuk menjenguk Ha-ni, tapi Ha-ni malah menyuruh mereka pergi. Ha-ni tidak ingin menemui siapapun, dia ingin sendirian saat itu.

Setelah keluar dari rumah sakit, Ha-ni kembali ke rumah Seung-Jo. Ha-ni masih merasa sangat berdosa sehingga ia sangat malu untuk menemui keluarga Seung Jo. Ha-ni berkata kepada ayahnya bahwa mungkin mereka harus segera pindah dari rumah Seung-jo. Ayah Ha-ni berkata bahwa keluarga Seung-jo sebenarnya sangat mengkhawatirkannya. Karena tidak berani bertemu dengan keluarga Seung-jo, Ha-ni melewatkan makan malam. Ha-ni mengunci diri di dalam kamar, dan Ibu Seung-jo sangat mengkhawatirkan keadaan Ha-ni. Ia mengkhawatirkan Ha-ni yang tidak kunjung datang ke ruang makan untuk makan malam bersama-sama.
Seung Jo berkata bahwa ia telah berbicara dengan Ha-ni. Ibu Seung-jo sangat gembira mendengarnya. Seung-jo berkata pada ibunya bahwa ia telah berterima kasih pada Ha-ni yang telah membuatnya gagal untuk mengikuti test wawancaranya. Ibu seung-jo berkerut mendengar hal itu. Karena kesal, Ibu Seung-jo mengambil makan malam yang disediakan untuk Seung-Jo dan berkata bahwa ia tidak boleh makan apapun.

Ha-ni memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah. Ia mengepak seluruh barang-barangnya dengan berat hati. Kemudian ia mengendap-endap untuk pergi melalui pintu belakang, tapi ternyata ada Seung-jo yang memperhatikannya dari taman.

Seung jo berkata acuh tak acuh saat mengetahui Ha-ni akan pergi meninggalkan rumah. Ha-ni berkata agar Seung-jo tidak perlu menghentikannya. Seung jo bahkan membiarkan Ha-ni begitu saja, tanpa berpura-pura untuk mencoba mencegahnya pergi. Seung jo malah menawarkan bantuan untuk mengangkat koper Ha-ni yang terlihat sangat berat. Seung-jo kemudian memberikn kepda Ha-ni sebuah surat ke tangannya, surat itu dari universitas. Dan ternyata isinya adalah penuh dengan data beasiswa. Ha-ni membaca surat itu dan pastinya surat itu bukan untuk Ha-ni tetapi untuk Seung-jo sendiri.
Universitas itu sama saja memberikannya tawaran untuk pergi ke bulan dan kuliah di sana dengan beasiswa tersebut (really? haaahaa). Ha-ni berkata bahwa tentu saja Seung jo akan mendapatkan tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya.

Seung jo merenung, ia berkata bahwa akhir tahun ini adalah tahun yang penuh dengan gangguan, tahun yang kacau yang pernah ia lewati dalam hidupnya, tidak mengetahui apa yang diharapkan dan selalu menemukan sesuatu yang baru. Ha-ni ingin meminta maaf atas segalanya, tapi Seung-jo memotong perkataan maaf Ha-ni, Seung jo berkata “Itu hal yang menyenangkan.”

Hani berkata : “Jadi, semua itu karena aku?”
Seung-jo : “Bukan karena kau, tapi karena aku.” Seung jo berkata dengan meminjam kata-kata Ha-ni bahwa hingga ia menemukan apa yang ia inginkan dalam kehidupan, dia akan merencanakan untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Ha-ni meminta untuk kembali ke dalam rumah, dan Seung-jo membawakan kopernya kembali ke lantai atas. Ha-ni berkata bahwa ia merasa sangat bersalah karena mereka berada di sekolah yang sama. Seung-jo mengangguk seolah-olah hal itu bukanlah sesuatu masalah yang besar.
Ha-ni : “kenapa?”
Seung jo : “Karena hal itu sangat menyenangkan. Kenapa? Apakah kamu tidak menyukai hal itu?”
Ha-ni : “Tidak. Aku menyukai hal itu.”
Seung jo : “Aku tahu.”

Ha-ni senang mendengar pernyataan dari Seung jo. Lalu ia berjingkrak-jingkrak senang tanpa bersuara untuk merayakan apa yang terjadi padanya tadi.
Duckie meminta ayah Ha-ni untuk mengajarinya bagaimana cara membuat mie yang lezat, dan sampai akhirnya Duckie membantu di restaurant. Ha-ni mengambil pekerjaan sambilan di sebuah toko yang nyaman. Ia bekerja paruh waktu karena ia kekurangan uang untuk membelikan hadiah yang pantas untuk Seung-jo. Bukankah Ha-ni seharusnya bekerja untuk ayahnya?

Ha-ni merasa sangat kelelahan karena ia bekerja sampai larut malam, hingga pada suatu hari tanpa disengaja Seung jo mengunjungi toko tempat Ha-ni kerja part time. Ha-ni yang melihat Seung-jo kemudian terburu-buru untuk bersembunyi. Ha-ni takut kalau Seung-jo tau ia bekerja di sini. Dan beberapa saat kemudian Seung-jo berjalan ke arah kasir. Agar tidak ketahuan oleh Seung-jo, Hani memakai topeng mainan untuk menutupi wajahnya.

Seung jo sangat kaget melihatnya, terutama saat Ha-ni menyuruhnya untuk mengambil uang kembaliannya sendiri. Dengan topeng yang berada di wajahnya ia tidak dapat melihat apapun,karena topeng itu menutupi seluruh wajahnya. Bosnya yang merupakan seorang pemilik Toko dimana tempat Ha-ni bekerja, melihat kejadian itu. Tentu saja, tanpa pikir panjang, sang boss segera memecat Ha-ni.
Beruntungnya Ha-ni dapat langsung pekerjaan saat ia datang ke lantai atas tempat pemesanan ayam siap saji. Ternyata Ha-ni salah masuk, ia malah masuk ke ruangan yang diperuntukkan khusus untuk para pegawai. Dan kemudian, seseorang menyuruhnya untuk mengantarkan pesanan, Ha-ni melakukan hal itu karena ia mendapatkan uang yang lebih banyak ketimbang pekerjaannya yang sebelumnya. Ha-ni menyelesaikan semua pekerjaan mengantarkan ayam siap saji, kemudian untuk order yang terakhir ternyata dikirim untuk rumahnya sendiri (seun jo’ home).
Ketahuan gag y???...Klik aja http://zoladiaries.blogspot.com/2010/09/sinopsis-playful-kiss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berhubung baru blajar blogging.....pliss koment y chingu...guna perbaikan n kemajuan blog ini...gumawo...