Selasa, 21 Desember 2010

Playfull Kiss Episode 15

Semua anggota keluarga sangat kaget saat mendengar ucapan Ibu Seung Jo yang bilang bahwa Rabu depan akan di adakan pernikahan Seung Jo dan Ha Ni. Seung Jo kesal dan berkata, “Ibu berhentilah mengatur semuanya sesuai dengan yang ibu inginkan.” Ibu Seung Jo berkata, “Omo mengatur apa? Bukankah kau yang bilang ingin menikah?” Seung Jo menjawab, “Aku bilang setelah lulus.” Ibu Seung Jo berkata, “Kapan itu? Kau nanti harus bekerja, kemudian melakukan wajib militer. Jadi untuk apa menundanya? Bukankah lebih baik lebih cepat? Lakukanlah selagi Ha Ni sangat cantik.”
Bapa Seung Jo dan Eun Jo ingin berkomentar namun Ibu Seung Jo langsung berkata, “Hentikan! Pokoknya kosongkan jadwal kalian pada hari rabu depan! Apa kalian tidak tahu betapa sulitnya mencari reservasi gedung untuk pernikahan? Pada rabu depan kosongkan jadwal kalian semua dan ayo saling membantu.” Ibu Seung Jo langsung pergi dan tidak menerima komentar apapun. Sementara itu Ha Ni terlihat tersenyum senang.
Papah Ha Ni belum tidur dan sedang duduk di teras luar. Ibu Seung Jo menghampirinya dan bertanya, “Ada apa? Apa aku berlebihan dengan melakukan hal ini? Aku hanya berfikiran bahwa mereka akan lebih baik jika langsung menikah karena kita sudah tinggal bersama-sama.” Papah berkomentar, “Ah ya aku mengerti. Tapi ya sejujurnya ini sedikit menggangguku. Tapi terima kasih untuk semuanya.” Ibu Seung Jo bertanya, “Tapi kenapa ekspresimu seperti yang tidak senang?” Papah menjawab, “Ah tidak. Aku hanya bingung dengan apa yang harus kupersiapkan.” Ibu Seung Jo berkata, “Apa yang perlu disiapkan? Sudah tenang saja. Semuanya sudah di persiapkan bahkan gedung pernikahan pun sudah aku sewa. Kita hanya memerlukan gaun dan cincin saja.”
Ha Ni memberi tahu rencana pernikahannya dan tentu saja Joo Ri dan Min Ah kaget mendengar hal itu. Joo Ri bertanya dengan berbisik, “Apakah kalian mengalami suatu kecelakaan?” Ha Ni kesal dan berkata, “Tentu saja tidak!”
Joo Ri melihat Joon Gu yang sedang memasak di dapur lalu dia bertanya, “Hmm apa Bong Joon Gu tau?” Ha Ni menjawab, “Ya. Papah memberi tahu padanya.” Min Ah berkomentar, “Pantas saja dia terlihat lesu. Bahkan dia tidak menyadari kehadiran kita.” Joo Ri lalu bertanya, “Ah apa kau sudah mempersiapkan gaun pengantinmu? Bagaimana dengan cincin pernikahanmu?” Ha Ni menjawab, “Aku akan mempersiapkannya hari ini. Benar-benar sibuk sekali kau hari ini.”
Ada seorang tamu asing yang masuk kedalam restaurant Papah dan itu membuat pelayan kebingungan dan langsung memanggil Papah. Ha Ni dan teman-temannya kebingungan dan memilih untuk tetap makan saja. Papah tidak mengerti apa yang harus di katakan pada orang asing itu sehingga dia hanya bisa berkata, “Hi. Thank You.” Papah lalu meminta bantuan Ha Ni karena Ha Ni adalah seorang mahasiswa dan Ha Ni pasti bisa berbahasa Inggris.
Ha Ni kebingungan dan berkata, “Hi. How are you?” Orang asing itu menjawab, “Hi. Aku… Aku ingin makan mie. Tolong berikan aku mie.” Semuanya kaget mendengar itu karena ternyata orang asing itu bisa berbahasa korea dengan fasih. Papah keheranan dan berkata, “Ah ternyata dia bisa berbahasa Korea dengan baik.”
Papah menyediakan Mie untuk orang asing itu dan orang asing itu menikmatinya dan bertanya banyak hal mengenai mie korea. Min Ah bertanya, “Tapi bagaimana bisa kau berbahasa Korea dengan fasih?” Orang asing itu menjawab, “Ibuku orang Korea dan Papahku orang Inggris. Aku datang kemari untuk melihat kampung halaman ibuku dan aku disini hanya 10 hari.”
Orang asing itu menyicipi Kimchi mentimun dan bilang bahwa kimchi itu sangat enak. Papah berkata, “Ah pria itu yang membuat kimchi enak ini.” Pria yang di maksud Papah itu adalah Joon Gu yang hanya bisa mengangguk di dapur dan melanjutkan memasak. Papah berkomentar, “Ah pria itu dari Busan jadi ya sedikit kaku.” Orang asing itu hanya bisa berkata, “Ah yeah….”
Ha Ni dan Seung Jo datang ke toko cincin dan mencari cincin untuk acara pernikahan mereka. Ha Ni memilih cincin namun Seung Jo selalu menolak cincin pilihan Ha Ni. Ha Ni kesal dan berkata, “Kalau begitu kau saja yang memilihnya.” Seung Jo bertanya, “Haruskah kita membeli cincin?” Ha Ni menjawab, “Tentu saja! Cincin itu adalah simbol dari cinta.” Seung Jo berkomentar, “Simbol cinta? Bagaimana bisa benda yang materialistis ini di sebut simbol cinta?Aku tidak akan membelinya!” Ha Ni mencegah Seung Jo dan berkata, “Kau harus membelinya! Ini sebagai tanda bahwa kau adalah laki-laki yang sudah menikah!” Seung Jo bertanya, “Jadi ini bukan simbol cinta, melainkan simbol pengikat?”
Seung Jo langsung pergi dari toko cincin itu meninggalkan Ha Ni yang masih melihat-lihat cincin. ha Ni kesal dan dia mersa cemburu saat melihat ada pasangan yang sedang membeli cincin pasangan juga.
Ha Ni menarik Seung Jo menuju Butik Baju Pengantik. Seung Jo berkomentar, “Untuk apa membeli gaun ini jika kau hanya memakainya satu kali? Aku sudah memiliki jas ini.” Ha Ni merangkul tangan Seung Jo dan berkata, “Ayo masuklah aku ingin melihat-lihat gaun pengantin itu.” Seung Jo berkata, “Kalau begitu masuklah. Aku akan pergi ke suatu tempat dan menunggu.”
Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni mengejarnya lalu berkata, “Ah baiklah kalau begitu kita sekarang pergi ke studio photo saja.” Seung Jo bertanya, “Studio? Untuk apa?” Ha Ni menjawab, “Hmm untuk photo album.” Seung Jo berkomentar, “Tidak mau! Aku tidak mau di foto seperti itu, ‘Suami tolong lihat kemari, istri tolong lebih mendekat.’ Apa kau ingin aku melakukan hal bodoh itu? Tidak akan!”
Ha Ni kesal dan berkata, “Ini tidak adil! Kau menolak cincin, menolak gaun, dan sekarang kau menolak pemotretan? Jika kau tidang ingin melakukannya lalu kenapa kau pergi keluar bersamaku?” Seung Jo menjawab, “Apa kau pikir aku keluar karena keinginanku? Aku kemari hanya karena kalian menginginkannya.” Ha Ni berkata, “Karena sudah terlanjut keluar lalu kenapa kau tidak membantu saja hah? Kau hanya bisa mengeluh dan menolak ini itu!” Banyak orang yang lewat dan memperhatikan mereka. Seung Jo berkata, “Kenapa kau berkata seperti ini di jalan hah? Ini memalukan!” Ha Ni berkomentar, “Memalukan? Aku juga malu! Menurutmu bagaimana pikiran orang di toko cincin tadi hah? Kenapa aku harus selalu mengikuti keinginanmu?”
Seung Jo berkata, “Kalau begitu tidak usah beli!” Ha Ni kesal dan balas berkata, “Lalu bagaimana kita bisa saling mengikat hah?” Seung Jo berkomentar, “Huh sekarang aku mengerti kenapa banyak pasangan yang berpisah sebelum mereka menikah.” Seung Jo berjalan pergi dan meninggalkan Ha Ni yang kebingungan.
Ha Ni dan Seung Jo sedang ada di dalam mobil. Seung Jo berkata, “Aku katakan padamu sekarang. Bahkan setelah menikahimu aku mungkin tidak akan sanggup melihatmu. Aku tidak dapat menyesuaikan diri denganmu.” Ha Ni bertanya, “Kapan kau pernah seperti itu?” Seung Jo berkomentar, “Benar-benar… Ini semua karena Ibuku.” Ha Ni berkata, “Ini bukan karena Ibu! Kalau begitu kenapa kau ingin menikahiku?” Seung Jo berkomentar, “Yeah. Aku menyesal kenapa pernah mengatakan hal itu. Aku pikir kita harus memikirkan kembali hal ini.” Ha Ni benar-benar kecewa mendengar kata-kata Seung Jo.
Selanjutnya....ke sini ajah...y...^^  http://zoladiaries.blogspot.com/2010/09/sinopsis-playful-kiss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berhubung baru blajar blogging.....pliss koment y chingu...guna perbaikan n kemajuan blog ini...gumawo...