Selasa, 21 Desember 2010

Playfull Kiss Episode 13


Seung jo menemui president direktur di sebuah restaurant khas korea. Siapa sangka pertemuan antara president direktur dan seung jo, melibatkan He-ra. He-ra adalah cucu perempuan kesayangan dari president direktur. Seung jo kaget saat mengetahui hal itu.
He-ra : Kau tidak harus merasa kaget seperti Seung jo. Akupun sama kagetnya denganmu saat tau bahwa kau adalah pengurus perusahaan yang baru.
President direktur : aku tidak tahu bahwa He-ra dan kau sudah saling kenal satu sama lain.
Seung jo : Ya. Kami di satu perguruan tinggi yang sama dan di semester yang sama juga. Kami teman.
President direktur : Aku merasa khawatir dengan He-ra, tapi sepertinya ini sebuah takdir antara kau dan He-ra.
President direktur menyuruh He-ra untuk memilih makanan yang lezat untuk dipesan. He-ra menyebutkan ketidaksukaan Seung jo terhadap makanan yang berminyak, jadi He-ra menyarankan Seung jo untuk memesan daging panggang. Melihat keakraban Seung jo dan He-ra, president direktur memilih untuk meninggalkan mereka.
Di rumah, Ibu Seung jo mencari Seung jo.
Ha-ni : Seung jo sudah pergi. Dia bilang ada sebuah janji. Ia menggunakan pakaian formal dan pergi. Ada apa?
Ibu Seung jo tidak berkata apa-apa, ia hanya menatap Ha-ni dengan tatapan iba. Ibu Seung jo sebenarnya ingin memberitahu Ha-ni tentang pertemuan antara Seung jo dan He-ra.
Di sebuah taman.
He-ra : Kau merasa terkejut bukan?
Seung jo : Ia. Sedikit terkejut.
He-ra : Kau terlihat sangat menyukai kakekku. Ini pertamakalinya aku dipertemukan dengan seorang laki-laki pilihan kakekku. Awalnya tentu saja aku tidak menyetujui pertemuan ini. Tapi saat aku tahu kalau laki-laki itu berasal dari perusahaan game di korea, aku yakin itu kau. Aku ingin tahu bagaimana reaksimu.
Seung jo : bagaimana reaksiku..
He-ra : kau.. kau.. mm.. (He-ra tidak dapat mendeskripsikannya)
Seung jo : lalu bagaimana selanjutnya, apakah aku harus menikah denganmu? perusahaan sangat membutuhkan dana dari kakekmu.
He-ra : Itu mungkin saja terjadi. Tapi aku yakin, kau tidak menyukai hal ini.
Seung jo : Akankah kau tidak menyukai hal ini?
Seung jo tengah meminum air dari keran taman. He-ra datang, awalnya He-ra pun ingin melakukan hal yang sama, yaitu meminum langsung air dari keran itu. Tapi, He-ra malah mengarahkan air keran itu hingga membasahi Seung jo.
Seung jo tertawa : kenapa kau bertingkah seperti anak kecil?
Seung jo berjalan mendekati He-ra dan dengan cepat ia membalas He-ra, Seung jo mengarahkan air keran yang mengalir pada He-ra.
Seung jo : Kondisi seperti saat ini. Permainan tidak dapat dilanjutkan. Aku bersedia keluar bersama denganmu saat ini hanya karena urusan pekerjaan dan perusahaan. Karena saat ini aku berada di belakang orang-orang bekerja di perusahaan. Tapi, Karena kau adalah orang lain. Aku lega akan hal itu. Tapi, tidakkah kau tidak menyukai hal ini?
He-ra : Dengan menjadikan hal itu sebuah alasan? Aku tidak tahu bahwa kata-kata ini dapat keluar dari mulut Baek Seung jo.
Seung jo : benarkah? Hidup itu benar-benar ekstrim. Dan bukan sebuah permainan.
He-ra : tapi, aku keluar karena kau. Kau datang dan kau sangat senang bahwa itu adalah aku, tapi aku datang karena kau. Meskipun aku sudah mengetahui alasan kenapa kau datang. Hey, sejak aku tahu alasan yang sebenarnya, perasaanku jadi hancur. Jadi, aku melakukan hal yang benar dengan mengatakan tidak akan datang. Tapi, pagi ini, aku ingin keluar untuk mendapatkan kesenangan. Tidakkah kau terlihat seperti dirimu? Tapi, meskipun kenyataannya seperti itu, aku tidak akan melangkah sejauh itu. Ayo kita ambil kesempatan… di lain kesempatan.
Seung jo : baiklah, itu terdengar bagus.
He-ra : benarkah? benarkah?
He-ra melompat-lompat senang, ia hampir terjatuh kalau Seung jo tidak memegang tangannya.
Ibu Seung jo telah menceritakan pada Ha-ni tentang pertemuan antara Seung jo dan He-ra.
Ibu Seung jo berkata pada Ha-ni : Itu benar. Sabarlah. Mungkin mereka akan merasa ketakutan. Dia tidak baik dengan perempuan dan dia juga tidak menyenangkan.
Ha-ni memaksakan diri untuk tersenyum, sebenarnya hatinya sakit mendengar hal itu.
Seung jo pulang.
Seung jo : aku kembali.
Ibu Seung dan Ha-ni menghampiri Seung jo.
Ibu Seung jo : Lekas, ceritakan sedikit mengenai pertemuanmu, BaeK Seung jo.
Seung jo : bukankah kau akan mengunjungi ayah di rumah sakit. Cepat pergilah. Kita akan bicara nanti.
Ibu Seung jo : Aigoo, lihat sikapnya yang seperti itu. Siapa yang akan menyukai pria dingin seperti itu.
Ibu Seung jo berbicara pada Ha-ni.
Ibu Seung jo : Ha-ni. Mungkin hanyalah kau orangnya yang dapat mengimbangi dan mengarahkan sikap Seung jo. Jadi, kau harus kuat.
Ketika Ha-ni hendak ke kamarnya, ia bertemu dengan Seung jo.
Ha-ni : Kau pulang cepat?
Seung jo : iah.
Ha-ni : Maaf. Apa kau telah menghadiri sebuah pertemuan yang membicarakan tentang pernikahan?
Seung jo : iah.
Ha-ni : Bagaimana?
Seung jo : Apa kau sudah mendengar berita itu?
Ha-ni mengangguk.
Ha-ni : He-ra. Aku telah mendengarnya, He-ra adalah cucu dari pemilik Windy Media.
Seung jo : ia. Bukankah itu hal yang sangat bagus.
Ha-ni berkata dengan terbata-bata : Apakah, kau akan… menikah dengannya?
Seung jo : menikah? Mungkin saja. Biasanya, seorang menikah setelah mengadakan pertemuan pernikahan bukan?
Selanjutnya.....klik....http://zoladiaries.blogspot.com/2010/09/sinopsis-playful-kiss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berhubung baru blajar blogging.....pliss koment y chingu...guna perbaikan n kemajuan blog ini...gumawo...