Selasa, 21 Desember 2010

Playfull Kiss Episode 14

Papah bilang bahwa dia akan meninggalkan rumah karena tidak enak pada Seung Jo yang aan segera menikah. Ibu Seung Jo tentu saja melarangnya dan bilang bahwa Seung Jo ini masih muda jadi tidak mungkin menikah cepat. Bapa Seung Jo juga berkata, “Ya karena ada perjodohan, bukan berarti Seung Jo akan segera menikah.” Papah berkata, “Tapi akulah yang merasa tidak nyaman. Terima kasih atas semua yang sudah kalian berikan pada kami. Aku pasti akan membayarnya suatu saat nanti.”

Seung Jo pulang ke rumah dan Eun Jo langsung menyambutnya. Ibu Seung Jo melihat Seung Jo dan Ha Ni yang basak kuyup sehingga dia berkata, “Kenapa kalian? Cepatlah berganti baju, kalian bisa sakit.” Seung Jo dan Ha Ni mengerti lalu menaiki tangga. Eun Jo tiba-tiba berkata, “Kak, Oh Ha Ni akan segera pindah.” Seung jo terdiam lalu menenggam tangan Ha Ni dan berkata, “Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu.” Papah bertanya, “Hmm padaku? Ganti bajulah terlebih dahulu lalu berbicara padaku.” Seung Jo langsung to the point berkata, “Aku… ingin menikahi Ha Ni.”
Tentu saja semua yang mendengar hal itu kaget. Dan Ibu Seung Jo sangat senang mendengarnya. Seung Jo berkata, “Tentu saja kami tidak akan menikah sekarang, tapi setelah kami lulus dan perusahaan berjalan dengan baik. Itupun jika kau menyetujuinya Papah.” Papah kebingungan dan bertanya, “Apakah kau serius?” Seung Jo menjawab dengan yakin, “Ya.” Papah berkata, “Hmm tapi kau tahu kan bahwa Ha Ni tidak begitu pandai dalam banyak hal…” Seung Jo menjawab, “Ya aku tahu.” Papah kembali berkata, “Dan dia tidak pintar…” Seung Jo lagi-lagi menjawab, “Ya aku tahu.” Papah berkata, “Dan dia juga tidak dapat memasak.” Seung Jo tersenyum dan menjawab, “Ya aku tahu.”
Papah kembali berkata, “Dia juga ceroboh dan sering mengalami masalah. Tapi dia ceria dan melakukan hal yang baik. Dan lagi dia sangat lucu,” Seung Jo menjawab, “Aku sangat tahu hal itu.” Papah akhirnya berkata, “Baiklah. Ha Ni sangat menyukaimu.”
Ibu Seung Jo sangat senang mendengar hal ini dan langsung memeluk Ha Ni, “Ha Ni! Ini benar-benar terjadi! Ini sungguh hebat! Hey Baek Seung Jo! Kau begitu keren!” Ibu Seung Jo terus memeluk Ha Ni dengan gembira. Papah dan Bapa Seung Jo juga senang mendengar hal ini. Dan Eun Jo berkomentar, “Huh aku tau kalau akhirnya akan seperti ini.” Seung Jo pun ikut tersenyum melihat semuanya senang.
Ha Ni sedang berdiri di balkon dan Seung Jo menghampirinya, “Kau belum tidur?” Ha Ni menjawab, “Ya belum.” Seung Jo berkata, “Hmm hujannya sudah berhenti.” Ha Ni menatap langit dan berkata, “Ya. Langitnya terlihat sangat cerah.” Seung Jo bertanya, “Apa kau tidak merasa kedinginan?” Ha Ni hanya menganggukan kepalanya dan Seung Jo berkata, “Hmm kalau begitu aku tidur duluan.”
Saat Seung Jo mau pergi, Ha Ni menahannya dan bertanya, “Jika kau tidur, apakah besok pagi kau akan berubah menjadi Baek Seung Jo yang dingin? Itu saja yang aku pikirkan.” Seung Jo tersenyum dan bertanya, “Apa kita harus tidur bersama?” Ha Ni gugup dan menjawab, “Bukan. Bukan seperti itu…” Seung Jo tersenyum dan berkata, “Baiklah kalau begitu aku akan disini sebentar.” Seung Jo memeluk Ha Ni dari belakang dan Ha Ni tersenyum lalu berkata, “Aku bahkan tidak pernah membayangkan bahwa kau menyukaiku juga.” Seung Jo berkomentar, “Aku juga.”
Ha Ni memeluk Seung Jo dan berkata, “Aku menyukaimu. Sangat sangat menyukaimu.” Seung Jo tersenyum mendengar hal itu.
Diam-diam Ibu Seung Jo memotret Ha Ni dan Seung Jo yang sedang berpelukan. Eun Jo yang melihat itu berkata, “Ibu hentikan.” Ibu Seung Jo hanya berkomentar, “Sut! Diamlah!”
Joon Gu masih ada di Restaurant dan dia sangat menyesal karena tadi memaksa ingin mencium Ha Ni. Dia marah pada dirinya sendiri dan berkata, “Kenapa aku melakukan hal itu? jika aku tiba-tiba seperti itu maka perasaannya padaku akan jatuh. Aiiih Bong Joon Gu apa yang terjadi padamu ini?”
Ha Ni sedang duduk di samping jendela kamar tidurnya dan dia terseyum malu jika memikirkan hal yang terjadi hari ini. Seung Jo juga sedang duduk di samping jendela kamar tidurnya dan mndengar ada suara dari kamar Ha Ni sehingga dia bertanya, “Ha Ni kau belum tidur?” Ha Ni kaget mendnegar itu dan langsung pergi tidur. Seung Jo hanya bisa tersenyum.
Joon Gu membuat bekal makanan dan berkata, “Makanlah ini dan maafkan aku Ha Ni.”
Papah datang ke Restaurant dan melihat Joon Gu sehingga dia bertanya, “Kau kenapa sudah datang pagi-pagi sekali?” Joon Gu justru balik bertanya, “Chef bukankah kau seharusnya pergi ke pasar?” Papah menjawab, “Ya aku sudah dari pasar. Ah apa ini? Kau membuat bekal makan sepagi ini?” Joon Gu berkata, “Ya aku menyiapkan ini untuk Ha Ni. Bahkan aku memberikan nama. Lihat kotak bekal ini sangat manis jadi aku memberi nama Oh Ha Ni, sedangkan kotak yang satu ini ada sayap ayam sehingga aku memberi nama Bong Joon Gu. Ah Chef bagaimana jika kita membuat kotak bekal makan siang untuk restaurant?” Papah hanya berkata, “Ah aku akan memikirkannya.”
Joon Gu tersenyum senang melihat bekal makan siang yang disiapkannya untuk Ha Ni dan terus bernyanyi riang. Sementara Papah merasa tidak enak hati pada Joon Gu karena Ha Ni sudah dengan Seung Jo namun Papah tidak sanggup mengatakan hal itu pada Joon Gu karena Joon Gu terlalu bersemangat.
Ha Ni menceritakan kejadian kemarin pada Joo Ri dan Min Ah. Tentu saja mereka tidak mepercayai bahwa Seung Jo ingin menikah dengan Ha Ni makanya mereka bertanya, “Mengapa dia mau menikah denganmu?” Ha Ni menjawab, “Entahlah. Mungkin dia sudah menyadari perasaanku.” Joo Ri ikut senang dan bertanya, “Jadi kau akan menikah dengannya?” Ha Ni menjawab, “Tidak sekarang. Kami belum lulus.” Joo Ri berkata, “Wow ini hebat. Oh Ha Ni kau seharusnya menjadi penasehat masalah cintaku.” Ha Ni tertawa malu-malu.
Min Ah berkata, “Ngomong-ngomong selamat ya karena cintamu selama 4 tahun ini akhirnya terbalaskan.” Joo Ri juga berkata, “Ya selamat akhirnya kau berhasil Oh Ha Ni.” Ha Ni berteriak kencang saking senangnya.
Lalu Joo Ri bertanya, “Lalu… Bagaimana dengan Bong Joon Gu?” Min Ah juga bertanya, “Ya lalu bagaimana dengan Yoon He Ra?” Ha Ni menjawab, “Hmm Seung Jo bilang bahwa dia akan mengatakan hal ini pada He Ra. dan aku akan mengatakan hal ini pada Joon Gu.”
Joon Gu datang ke kampus Ha Ni sambil membawa bekal makan siang untuk Ha Ni. Joon Gu melihat ada keramaian di dekat sebuah papan informasi sehingga dia menghampirinya dan melihat ada sebuah poster yang bertuliskan, “Oh Ha Ni dan Baek Seung Jo setelah 4 tahun melewati cinta akhirnya akan bertunangan.” Semua mahasiswa mulai berbisik-bisik dan bertanya-tanya, “Siapa yang mengungkapkan cinta lebih dulu? Pasti Oh Ha Ni.” Joon Gu menatap bekal makan siang yang dia bawa dan dia merasa kecewa.
Seung Jo menjelaskan semuanya pada He Ra dan He Ra berkomentar, “Ini lebih cepat dari yang aku pikirkan. Aku tau kalau suatu saat nanti kau akan menyadari perasaanmu padanya, tapi aku tidak menyangka bahwa kau menyadarinya lebih cepat.” Seung Jo berkata, “Aku juga tidak menyangka akan terjadi hal ini. Apakah kau sudah tahu?” He Ra balik bertanya, “Bukankah Ibumu sudah mengetahuinya?”
Seung Jo berkata, “Hmm Oh Ha Ni ini sungguh sulit. Seperti mencari jawaban dari sebuah pertanyaan yang tidak ada jawabannya. Karena itu ini sangat sulit.” He Ra berkata, “Karena itu kau tidak ingin mengakuinya kan? Kau tidak mengakui bahwa Baek Seung Jo berusaha keras menyelesaikan satu masalah dan dia tidak berhasil menemukan jawabannya.” Seung Jo tersenyum dan bertanya, “Bagaimana kau bisa tahu hal itu?” He Ra balas tersenyum dan berkata, “Tapi sekarang sudah tidak sulit lagi bukan?” Seung Jo menjawab, “Ya. Dulu aku merasa kesulitan karena tidak bisa mengontrol perasaan ini tapi akhirnya aku mengakui bahwa aku menyerah karena bocah itu. Setelah menyerah, aku merasa ini tidak sulit lagi. Sekarang ini terasa sungguh menyenangkan.”
He Ra terlihat cemburu dan berkata, “Huh kau ini mendatangiku untuk meminta maaf tapi kenapa kau justru berbicara terlalu banyak hah?” Seung jo berkata, “Benarkah? Baiklah aku benar-benar meminta maaf. Tapi aku tidak bercanda saat aku berkata bahwa kita ini cocok. Saat aku bersamamu, aku merasa nyaman.” He Ra berkomentar, “Huh kau mencoba menghiburku hah?” Seung Jo tersenyum dan berkata sekali lagi, “Aku minta maaf.” He Ra berkata, “Huh tapi baaimana? Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Tapi baiklah aku menerima permintaan maafmu dan selamat atas pernikahanmu.”
Seung Jo berkata, “Itu masih lama.” He Ra berkata, “Tidak apa-apa. Aku memebrikan selamat lebih awal saja.” Seung Jo menjabat tangan He Ra dan tersenyum. He Ra lalu berkata, “Aku mencoba untuk melupakan perasaanku padamu tapi kenapa tanganmu begitu hangat hah?” Seung Jo berkomentar, “Kau adalah gadis yang sangat baik.” He Ra berkata, “Ya aku tau.”
Joon Gu masih bekerja di kantin Kampus dan di saat istirahat, dia terus memandangi foto Ha Ni di HPnya. Koki di kantin mengajak Joon Gu untuk makan bersama namun Joon Gu menolaknya. Seeorang koki ada yang melihat bekal makan siang ang di bawa Joon Gu dan bertanya, “Apa dia tidak makan karena sudah memakan bekal makan siangnya?”
Joon Gu mengambil bekal makan siangnya dan memberikannya pada koki yang sedang makan bersama. Koki itu membuka bekal itu dan langsung mengomentari bahwa makanan buatan Joon Gu sangat enak bahkan bisa di jual. Joon Gu tidak mempedulikan ucapan itu dan dan berfikir, “Ha Ni… Apakah kau sudah makan? Huh aku tidak tahu…”
Ha Ni mencoba menelfon Joon Gu tapi Joon Gu tidak menjawab telfon Ha Ni. Ha NI pun berkata, “Hmm baiklah aku harus mengatakan hal ini secara langsung. Aku pergi begitu saja setelah kejadian kemarin malam. Hmm apakah Seung Jo sudah memberi tahu hal ini pada He Ra? He Ra terlihat sangat menyukai Seung Jo. Mungkin itu alasan kenapa He Ra selalu seperti itu padaku. Huh kenapa pacaran saja sangat sulit?”
Mahasiswa di kampus melihat poster pengumuman Ha Ni dan Seung Jo sudah bertunangan dan tentu saja mereka langsung mengomentari Ha Ni dan Ha Ni mendengar semua komentar itu. Ada yang berkata, “Wow Oh Ha Ni ini hebat ya bisa menaklukan Seung Jo.” tapi ada juag yang berkomentar, “Dia itu kan jelek!”
He Ra benar-benar sedih dan dia melampiaskannya kekesalannya ini dengan bermain tennis. He Ra mengingat kembali semua kejadian yang sudah dia lewati bersama Seung Jo dan itu membuat dia semakin sedih. He Ra terus melampiaskan kekesalannya itu dan diam-diam Kyung Soo melihat hal itu.
Kyung Soo berlari menuju ke supermarket terdekat dan dia sibuk memilihkan air minum untuk He Ra, “Dia pasti sangat haus… Aku harus tahu apa yang dia sukai agar bisa membelikan minuman untuknya. Air mineral? AH tidak tidak ini tidak dingin. Baiklah ini air dingin tapi aku tidak tau apakah dia menyukai ini atau tidak. Apa minuman ini ya? Ah tapi hanya karena dia sedang olahraga maka bukan berarti dia ingin minuman isotonik. Ah ya coke coke coke, ya Diet Coke. Tapi dia tidak perlu mengurangi berat badannya lagi… Aduh apa yang harus aku beli untuknya?”
Apa yg dibeli Kyung Soo buat He Ra y???... ^^Klik http://zoladiaries.blogspot.com/2010/09/sinopsis-playful-kiss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berhubung baru blajar blogging.....pliss koment y chingu...guna perbaikan n kemajuan blog ini...gumawo...